Bertemu Jokowi di Istana, HMI Sampaikan Sembilan Tuntutan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyampaikan sembilan tuntutan rakyat Indonesia (Senturi) kepada Presiden Joko Widodo.
Tuntutan tersebut dibacakan Ketua Umum Pengurus Besar HMI, Respiratori Saddam Al-Jihad langsung dihadapan Jokowi, saat pertemuan HMI dan Presiden di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (5/10/2018) sore.
"Ada sebuah gagasan yang kemudian dalam pengantar ini yang ingin kami sampaikan Pak Presiden, kami menyebutnya Senturi, sembilan tututan rakyat Indonesia, gagasan besar ini yang kami kaji bersama-sama di HMI," ujar Saddam.
Pertama, kata Saddam, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan melibatkan stakeholder dan menekankan agar Indonesia tidak berutang kepada IMF dan World Bank.
"Sebuah gagasan besar untuk kemudian bangsa ini tidak lagi berutang budi dengan IMF dan World Bank. Kita menjadi bangsa dengan kedaulatan ekonominya yang kata Bung Karno, harus kita bangkitkan bersama-bersama," papar Saddam.
Kedua, membangun kembali penguatan reformasi sistem keamanan untuk menangkal radikalisme dan terorisme.
"Tiga, menelaah kembali kebijakan terkait berkembangnya TKA (tenaga kerja asing) agar dapat penyeimbangan antara TKA dengan peran tenaga kerja lokal. Keseimbangan ini tentunya menjadi harga diri tenaga kerja lokal di Indonesia," ucapnya.
Keempat, Menekankan kepada pemerintah, dalam penguatan kedaulatan energi terhadap perusahaan-perusahaan asing di Indonesia dan kelima menekankan terciptanya holding pangan di Indonesia agar kedaulatan pangan dapat terjaga dengan keberlanjutan pangan Indonesia.
"Enam, menekankan pemerintah dalam penegakan supremasi hukum dan HAM, baik di KPK, Kejaksaan dan Polisi demi menjaga marwah NKRI," katanya.
Ketujuh, memperkuat pemerataan pendidikan demi menghasilkan peningkatan sumber daya alam demi terciptanya nation character building.
"Sebuah gagaasan bersama yang kemudian dielaborasikan bapak Presiden dengan revolusi mental, kami sangat bersepakat untuk bareng-bareng membangun bangsa ini melalui pendidikan," ujar Saddam.
Kedelapan, menekankan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan di Indonesia dan kesembilan atau terakhir, mendorong terciptanya open government untuk keterbukaan informasi publik di setiap instansi pemerintah dan politik.
"Terakhir ada tambahan dari saya Pak, sebuah gagasan besar yang ingin diciptakan HMI adalah youth government, pemerintahan pemuda," pungkas Saddam.
"Mudah-mudahan gagasan besar ini bersama-bersama untuk keberlanjutan bangsa ini untuk bagaimana menantang bonus demografi ini, supaya anak muda dapat berkontribusi aktif dan positif demi keberlanjutan bangsa dan negaranya di NKRI ke depan," sambung Saddam.
Sumber: https://bit.ly/2CvEuz5