Gara-gara Bunuh Burung Emprit, Sejumlah 45 Juta Orang Tewas Karena Kelaparan - Indonesia Today -->

Recent Posts

Gara-gara Bunuh Burung Emprit, Sejumlah 45 Juta Orang Tewas Karena Kelaparan


Gara-gara bunuhi burung emprit, sebanyak 45 juta orang rakyat China tewas kelaparan.

Kamis, 11 Oktober 2018 12:14 WIB Gara-gara Bunuh Burung Emprit, Sejumlah 45 Juta Orang Tewas Karena Kelaparan

The Vintage News

Gegara Bunuhi Burung Emprit, Akibatnya 45 Juta Orang Tewas Karena Kelaparan 

TRIBUNNEWS.COM - Burung Emprit atau bahasa bekennya Tree Sparrow amat penting perannya dalam rantai makanan.

Tapi burung emprit juga dikategorikan sebagai binatang yang merugikan petani lantaran merusak hasil panen mereka.

Ada suatu kasus di mana 45 juta orang tewas kelaparan karena mereka membunuhi burung emprit.

Dikutip dari The Vintage News, Kamis (11/10) pada tahun 1958, pemimpin Republik Rakyat China Mao Zedong membuat peraturan yang terdengar aneh.

Ia memerintahkan semua rakyat China agar membunuhi dan memberantas kawanan burung emprit di negaranya.

Alasannya, Mao berpikir jika burung emprit dimusnahkan dari seluruh China hasil panen akan baik lantaran burung emprit suka memakan biji-bijian macam padi yang dijadikan makanan utama rakyat China.

Baiknya hasil panen ini tentunya akan menambah pemasukan dan kehidupan rakyat China yang amat banyak itu.

Mao tak main-main akan peraturan pembunuhan massal burung emprit ini.

"); $("#latestul").append("

"); $(".loading").show; var newlast = getLast; $.getJSON("http://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?", {start: newlast,section:'15',img:'thumb2'}, function(data) { $.each(data.posts, function(key, val) { newlast = newlast + 1; newlast = newlast+1; if(val.video) { var vthumb = "

"; var vtitle = "

"; } else { var vthumb = ""; var vtitle = ""; } if(val.thumb) { var img = "

"+val.title+"

"+vthumb+"

"; var milatest = "mr140"; } else { var img = ""; var milatest = ""; } if(val.subtitle) subtitle = "

"+val.subtitle+"

"; else subtitle = ''; if(val.thumb) img = "

"+vthumb+"

"; else img = ''; if(val.c_title) cat = "

"+val.c_title+"

"; else cat = ''; $("#latestul").append("

"+img+"

"); }); $(".loading").remove; }); } else if (getLast > 150) { if ($("#ltldmr").length == 0){ $("#latestul").append('

Tampilkan lainnya

'); } } } }); }); function loadmore{ if ($("#ltldmr").length > 0) $("#ltldmr").remove; var getLast = parseInt($("#latestul > li:last-child").attr("data-sort")); $("#latestul").append("

"); $(".loading").show; var newlast = getLast ; $.getJSON("http://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?", {start: newlast,section:'15',img:'thumb2',total:'40'}, function(data) { $.each(data.posts, function(key, val) { newlast = newlast+1; if(val.video) { var vthumb = "

"; var vtitle = "

"; } else { var vthumb = ""; var vtitle = ""; } if(val.thumb) { var img = "

"+val.title+"

"+vthumb+"

"; var milatest = "mr140"; } else { var img = ""; var milatest = ""; } if(val.subtitle) subtitle = "

"+val.subtitle+"

"; else subtitle = ''; $("#latestul").append("

"+img+"

"); }); $(".loading").remove; }); }

BERITA TERKINI


Sumber: https://bit.ly/2IS8ntE

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel