Ingin Jadi Relawan Gempa Palu, Catat 3 Hal Penting Ini
Suara.com - Tenaga relawan sangat dibutuhkan setelah bencana alam tsunami dan gempa Palu - Donggala, Sulawesi Tengah, menghancurkan rumah, sekolah, rumah sakit, hingga kantor pemerintahan. Namun sebelum berangkat menjadi relawan, ada 3 hal yang harus diperhatian.
dr. Anung Sugihantono, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI, mengatakan tenaga relawan haruslah memiliki fisik yang prima. Oleh karena itu, tenaga relawan diminta untuk mengonsumsi obat malaria sebelum berangkat.
"Yang pertama, tentu harus kita pahami itu adalah daerah endemis malaria. Sempatkan minum prophylaxis obat malaria meski tidak di semua daerah di sana adalah daerah endemis," kata Anung, dalam siaran pers yang diterima Suara.com.
Donggala dan Parigi Moutong merupakan daerah endemis malaria, meskipun tergolong rendah. Namun terjadinya perubahan ekosistem alam pasca bencana akan memengaruhi vektor, yang membuat risiko infeksi malaria meningkat.
"Harus menjadi perhatian terhadap malaria yang ada di sana, terutama juga karena ada vektor dan ada relawan yang barangkali berasal dari daerah-daerah lain yang carrier, itu juga harus menjadi perhatian kita semuanya," terangnya lagi.
Kedua, Anung berpesan agar relawan selalu menjaga keamanan diri sendiri. Caranya adalah dengan menggunakan alat pelindung diri seperti sepatu boot, sarung tangan karet, masker dan kacamata pelindung.
Memakai pelindung penting untuk melindungi diri dari risiko infeksi, terutama di daerah bencana yang belum higienis.
Higienitas dan sanitasi di daerah bencana memang harus diperhatikan dengan baik. Anung berpesan agar relawan mampu menjaga higienitas dan sanitasi lingkungan tanpa membebani pengungsi di daerah bencana.
"Berkenaan dengan higiene sanitasi yang belum ideal, bagi relawan atau bagi tenaga kesehatan yang akan ke sana, pastikan bisa mandiri dengan hal-hal semacam ini. Artinya apakah kita harus menyiapkan air bersih sendiri sampai batas tertentu untuk kepentingan kita, itu harus kita pastikan," ungkap Anung.
"Meski demikian kita juga mempunyai beberapa cara inovatif seperti menyediakan penjernih air cepat, bukan untuk minum tapi bisa untuk mandi, cuci. Kita menyiapkan hal-hal yang harus dikelola sendiri. Jangan meminta tolong kepada teman-teman daerah yang saat ini masih sibuk dengan evakuasi," tutupnya.
Sumber: https://bit.ly/2C19x4o