IPW Sebut Sudah Lima Kali Nama Tito Karnavian Dicatut - Indonesia Today -->

Recent Posts

IPW Sebut Sudah Lima Kali Nama Tito Karnavian Dicatut


 

Jakarta, Gatra.com - Catut mencatut nama Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Tito Karnavian bukan pertama kali ini terjadi. Setidaknya Indonesia Police Watch (IPW) mencatat, sudah lima kali nama Tito dicatut pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, baik untuk manuver politik ataupun untuk mengeruk keuntungan pribadi dan kelompoknya.

"IPW prihatin ada orang yang nekat mencatut nama Kapolri untuk kepentingannya. Untuk itu jajaran kepolisian harus solid dan segera menciduk para pencatut," kata  Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane dalam keterangan tertulis yang diterima Gatra.com, Senin (15/10).

Kasus pencatutan pertama terhadap nama Tito Karnavian, papar Neta, terjadi 2016 dalam Kasus Labora Sitorus. Saat itu nama Tito sebagai Kapolda Papua disebut sebut menerima aliran dana dari Labora, padahal pada periode itu Tito belum menjadi Kapolda Papua, bahkan Tito yang membongkar kasus Labora.

Kedua, Oktober 2017 Titin Hendriko mengaku-ngaku sebagai keponakan Kapolri Tito Karnavian dan menipu sejumlah orang yang hendak masuk polisi hingga dia meraup Rp1,5 miliar. Pelaku ditangkap polisi di Jateng (Jawa Tengah).

Ketiga, Rahmat yang mengaku-ngaku sebagai Sespri (Sekretaris Pribadi) Kapolri Tito Karnavian menipu seorang pengusaha Rp1 miliar. Kepada korbannya, pelaku selalu menunjukkan foto bareng dengan Tito dan yang bersangkutan berhasil diciduk polisi.

"Keempat, nama Tito Karnavian disebut sebut Indonesia Leaks telah menerima aliran dana dalam kasus daging. Tapi Ketua KPK Agus Raharjo sudah membantah adanya aliran dana tersebut. Kasus dugaan hoax Indonesia Leaks hingga ini belum diusut polisi, padahal sudah menimbulkan kegaduhan politik," kata Neta.

Kemudian, Neta melanjutkan, kasus Kelima terjadi beberapa hari lalu ketika Habel Yahya ditangkap polisi. Sebab ia bersama Febri mengaku mendapat Skep Kapolri Tito Karnavian untuk memegang konsesi besi bekas atau besi tua di PT Freeport, Papua. Berdasarkan Skep palsu ini Habel dan Febri berhasil menipu enam pengusaha besi tua di Surabaya hingga meraup puluhan miliar rupiah.

Neta mengatakan, semua kasus pencatutan nama Kapolri Tito Karnavian ini berhasil dibongkar dan pelakunya diciduk polisi, kecuali untuk kasus hoax yang diduga dilakukan Indonesia Leaks yang menuduh Tito menerima aliran dana daging.

"Untuk itu IPW mendesak Polda Metro Jaya segera mengusut kasus hoax Indonesia Leaks ini dan menangkap pelakunya agar dugaan kasus fitnah dan pencatutan nama Tito Karnavian tidak terus berulang. Sehingga tidak menjadi bahan manuver politik yang menimbulkan kegaduhan di tahun politik ini," pungkas Neta.

Hidayat Adhiningrat P


Sumber: https://bit.ly/2CLjwMG

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel