Ada Deflasi, Upah Buruh Tani Naik Tipis di September
Senin, 15 Okt 2018 14:23 WIB
Eduardo Simorangkir - detikFinance
Jakarta-
nasional pada September 2018 naik sebesar 0,3% dibanding upah buruh tani Agustus 2018, yaitu dari Rp 52.505 menjadi Rp 52.665 per hari. Upah riil juga turut mengalami kenaikan sebesar 0,9%.
Sementara upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada September 2018 naik 0,29% dibanding upah Agustus 2018, yaitu dari Rp 86.397 menjadi Rp 86.648 per hari. Upah riilnya juga mengalami kenaikan sebesar 0,47 persen.
Deputi Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Yunita Rusanti mengatakan kenaikan rata-rata upah riil lebih tinggi dibanding nominal lantaran terjadinya deflasi pada bulan September.
"Tingginya upah riil buruh tani dibanding nominal pada September lalu karena di pedesaan terjadi deflasi -0,59%. Makanya kenaikan riil lebih tinggi dibanding nominal. Upah buruh bangunan juga naik karena di perkotaan pada September lalu mengalami deflasi -0,18%," katanya di kantor pusat BPS, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2018).
Sementara itu kenaikan upah juga dialami oleh buruh potong rambut wanita dan pembantu rumah tangga. Rata-rata upah nominal buruh potong rambut wanita pada September 2018 naik sebesar 0,1%, yaitu dari Rp 26.999 menjadi Rp 27.026,00 per kepala. Sedangkan upah riilnya juga naik sebesar 0,28%, yaitu dari Rp 20.138 menjadi Rp 20.194 pada September 2018.
Sedangkan pembantu rumah tangga, mengalami kenaikan rata-rata upah nominal pada September 2018 sebesar 0,42%, yaitu dari Rp 398.137 per bulan menjadi Rp 399.809 per bulan. Upah riil nya juga naik sebesar 0,6% yaitu dari Rp 296.962 menjadi Rp 298.744.
Sebagai informasi, upah nominal buruh/pekerja adalah rata-rata upah harian yang diterima buruh sebagai balas jasa pekerjaan yang telah dilakukan. Sedangkan upah riil buruh/pekerja menggambarkan daya beli dari pendapatan/upah yang diterima buruh/pekerja.
(eds/ara)
Sumber: https://bit.ly/2P74iak