Saran Ketua DPR agar Tak Ada Lagi Peluru Nyasar ke Gedung DPR - Indonesia Today -->

Recent Posts

Saran Ketua DPR agar Tak Ada Lagi Peluru Nyasar ke Gedung DPR


Kepolisian melakukan rekonstruksi kasus peluru nyasar di Gedung DPR RI di Lapangan Tembak Senayan, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (19/10/2018). Diberitakan sebelumnya, polisi menetapkan I (32) dan R (34) sebagai tersangka dalam kasus ini. Mereka ditangkap usai berlatih menembak di lapangan tembak Senayan pada Senin (15/10/2018).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kepolisian melakukan rekonstruksi kasus peluru nyasar di Gedung DPR RI di Lapangan Tembak Senayan, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (19/10/2018). Diberitakan sebelumnya, polisi menetapkan I (32) dan R (34) sebagai tersangka dalam kasus ini. Mereka ditangkap usai berlatih menembak di lapangan tembak Senayan pada Senin (15/10/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Bambang Soesatyo menyarankan sejumlah hal agar kasus peluru nyasar ke Gedung DPR tak terulang.

Pertama, kata Bamsoet, sapaannya, Lapangan Tembak Senayan bisa direlokasi khususnya untuk kegiatan tembak reaksi.

"Langkah ke depan, ada beberapa alternatif atau solusi dari masalah ini. Pertama memindahkan, relokasi lapangan tembakan ini, terutama untuk tembak reaksi," kata Bamsoet, sapaannya, usai mendampingi polisi merekonstruksi kasus peluru nyasar di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Jumat (19/10/2018).

Alternatif lain, kata Bamsoet, bisa pula tak direlokasi namun seng penghalang di arena tembak reaksi ditinggikan dan dipertebal.

Ia menambahkan bisa pula nantinya DPR memasang kaca film anti-peluru. Menurut Bambang, kaca film anti-peluru bisa menjadi solusi karena harganya tak semahal kaca anti-peluru.

"Saya sudah meminta BURT (Badan Urusan Rumah Tangga) DPR untuk mengundang badan pengelola lapangan tembak Perbakin ini dan Perbakin yang menyewa lokasi ini, Kemenpora, dan pihak Sekretariat Negara plus pihak kepolisian untuk mencari jalan keluar," kata Bamsoet.

"Karena dalam Kepres 2004 disebutkan bahwa Gedung DPR adalah masuk dalam obyek vital yang harus dilindungi negara secara maksimal," lanjut politisi Golkar itu.

Kasus peluru nyasar bermula dari tertembaknya ruangan anggota DPR Fraksi Gerindra Wenny Warouw dan anggota DPR dari Fraksi Golkar Bambang Heri pada Senin (15/10/2018).

Berikutnya ditemukan lubang bekas peluru di ruangan anggota DPR dari Fraksi PAN Totok Daryanto, dan anggota DPR dari Fraksi Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya dan Khatibul Umam Wiranu pada Rabu (17/10/2018).



Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:


Sumber: https://bit.ly/2P6rkhR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel